KATA PENGANTAR
Puji
dan syukur kami ungkapkan kepada Allah swt. atas segala rahmat dan hidayah yang
telah dilimpahkan-Nya sehingga makalah ini dapat kami selesaikan dengan baik.
Selanjutnya, salawat dan salam kami sanjungkan kepada Rasulullah saw. beserta
keluarga dan para sahabat Beliau yang telah membawa umat manusia dari alam
kebodohan ke alam yang penuh ilmu pengetahuan.
Makalah
yang berjudul “Pupuk dan Pemupukan” ini disusun untuk memenuhi tugas mata
kuliah Dasar-Dasar Agronomi. Dalam makalah ini akan dijelaskan tentang
pengertian pupuk dan pemupukan, jenis-jenis pupuk, sifat-sifat pupuk, dan
dasar-dasar pemupukan.
Ungkapan
terima kasih kami ucapkan kepada seluruh pihak yang membantu, sehingga makalah
ini dapat diselesaikan dengan baik. Kami juga menerima kritik dan saran apabila
di dalam makalah ini terdapat kekurangan, baik dalam segi isi maupun bahasa.
Atas perhatian pembaca, penulis mengucapkan terima kasih.
Aceh
Utara, 02 Oktober 2016
Penyusun,
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR.....................................................................................
i
DAFTAR
ISI...................................................................................................
ii
BAB
I PENDAHULUAN...............................................................................
1
- Latar
Belakang
..................................................................................... 1
- Rumusan
Masalah
................................................................................ 1
- Tujuan
.................................................................................................. 2
BAB
II PEMBAHASAN................................................................................
3
- Pengertian
Pupuk dan Pemupukan ....................................................... 3
- Jenis-Jenis
Pupuk .................................................................................
3
- Sifat-Sifat
Pupuk ..................................................................................
9
- Dasar-Dasar
Pemupukan ......................................................................11
BAB
III PENUTUP.........................................................................................14
- Simpulan
...............................................................................................14
- Saran
.....................................................................................................14
REFERENSI
....................................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Dalam budidaya pertanian, keberadaan pupuk
merupakan faktor yang sangat penting untuk menunjang optimalisasi produksi yang
telah ditetapkan. Namun, upaya memupuk yang dilakukan secara sembarangan dan
tidak terukur justru dapat merugikan tanaman itu sendiri, bahkan tidak sedikit
tanaman yang mengalami kematian akibat cara memupuk yang kurang tepat. Oleh
karena itu, untuk mencapai keberhasilan usaha budidaya pertanian secara
intensif, diperlukan pemahaman yang benar mengenai pupuk dan cara memupuk.
Dalam
pengertian sehari-hari pupuk adalah suatu bahan yang digunakan untuk
memperbaiki kesuburan tanah, sedang pemumupukan adalah penambahan bahan tersebut ke tanah agar tanah menjadi lebih
subur. Pemumupukan pada umumnya di artikan sebagai penamabahn zat hara tanaman
ke dalam tanah. Dalama arti luas pemumupukan sebenarnya juga termasuk
penambahan bahan-bahan lain yang dapat memperbaiki sifat-sifat tanah misalnya
pemberian pasir pada tanah liat, penambahan tanah meneral pada tanah organik,
pengapuran dan sebagainya (ameliorasi).
Dalam
alam yang bebas dari pengaruh manusia perkembangan tanaman seimbang denagan
pelapukan batuan-batuan dan pelapukan sisa-sisa organisme, tetapi dengan usaha
pertanian yang dilakukan manusia ini maka proses penghanyutan dan pencucian zat
hara yang hilang dari tanah di perbesar. Disamping itu unsur-unsuur zat hara
yang hilang dari tanah pertanian bersama bagian-bagian tanaman yang di panen
manusia juga tidak sedikit.
- Rumusan Masalah
1. Apa
yang dimaksud dengan pupuk dan pemupukan?
2. Apa
saja jenis-jenis dari pupuk?
3. Bagaimanakah
sifat-sifat dari pupuk?
4. Bagaimana
dasar-dasar dari pemupukan?
- Tujuan
1. Untuk
mengetahui maksud dari pupuk dan pemupukan.
2. Untuk
mengetahui jenis-jenis dari pupuk.
3. Untuk
mengetahui sifat-sifat pupuk.
4. Untuk
mengetahui dasar-dasar dari pemupukan.
BAB II
PEMBAHASAN
- Pengertian Pupuk
dan Pemupukan
Pupuk
adalah suatu bahan yang digunakan untuk memperbaiki kesuburan tanah, sedang pemupukan
adalah penambahan bahan tersebut ke
tanah agar tanah menjadi lebih subur. Pemumupukan pada umumnya di artikan
sebagai penamabahn zat hara tanaman ke dalam tanah. Dalama arti luas
pemumupukan sebenarnya juga termasuk penambahan bahan-bahan lain yang dapat
memperbaiki sifat-sifat tanah misalnya pemberian pasir pada tanah liat,
penambahan tanah meneral pada tanah organik, pengapuran dan sebagainya
(ameliorasi).
- Jenis-Jenis Pupuk
Pupuk
dapat di bedakan menjadi pupuk alam dan pupuk buatan. Pupuk alam adalah pupuk
yang langsung di dapat dari alam misalnya fosfat alam, pupuk organik (pupuk
kandang, kompos) dan sebagainya. Jumlah dari jenis unsur hara dalam pupuk alam
terdapat secara alami. Pupuk buatan adalah pupuk yang di buat di pabrik dengan
jenis dan kadar unsur haranya sengaja di tambahkan dalam pupuk tersebut dalam
jumlah tertentu.
Pupuk
buatan dapat di bedakan menjadi pupuk tunggal dan pupuk majemuk. Pupuk tunggal
adalah pupuk yang hanya mengandung satu macam unsur hara misalnya pupuk N,
pupuk P, pupuk K, dan sebagainya. Pupuk majemuk adalah pupuk yang mengandung
lebih dari satu unsur hara misalnya N+P, P+K, N+K, N+P dan sebagainya.
1.
Pupuk
tunggal (pupuk N)
a)
Amonium
sulfat (ZA)
Rumus kimia (NH4)2 SO4. Biasanya di
perdagangkan dalam bentuk kristal, berwarna putih, abu-abu, kebiru-biruan dan
kuning (warna tergantung dari pembuatannya). Kebanyakan berwarna putih seperti
gula pasir. Kadar N 20.5-21.0 %. Tidak
higroskopis. Baru akan menyerap uap air bila kelembapan nisbi udara 80 % pada
30C. Reaksi fisiologis masam, ekivalen kemasaman 110. Dapat memasamkan tanah. Mudah
larut dalam air dan cepat bekerjanya.
b)
Urea
Rumus kimia CO(NH2)2. Berbentuk kristal
berwarna putih, atau butir-butir bulat. Kadar N 45 %. Karena kadar N yang
tinggi maka lebih ekonomis (murah) daripada pupuk N yang lain. Higroskopis,
sudah mulai menarik uap air pada kelembapan nisbi udara 73 %. Sering diberi
selaput (coated) untuk mengurangi sifat higroskopis. Reaksi fisiologi agak masam dengan ekivalen
kemasaman 80. Tidak terlalu mengasamkan tanah.
Untuk dapat diserap tanaman, nitrogen dalam urea harus diubah dulu
menjadi amonium dengan bantuan enzim tanah urease melalui proses hidrolisis :
CO(NH2)2 + 2H2 O à (NH4)2 CO3
Bila diberikan ke tanah proses
hidrolisis tersebut cepat sekali terjadi sehingga mudah menguap sebagai amonia.
Dalam proses pembuatan urea sering terbentuknya senyawa biuret yang merupakan
racun bagi tanaman kalau terdapat dalam jumlah banyak. Agar tidak mengganggu
kadar biuret dalam urea harus kurang dari 1.5 – 2.0 %.
c)
Amonium sulfat nitrat (ASN)
Rumus kimia 2 NH4 NO3 (NH4)2 SO4. Garam
rangkap dari amonium nitrat dan amonium sulfat. Berbentuk kristal, berwarna
kuning sampai kuning kemerah-merahan. Kadar N 26 % dimana 19.5 % dalam bentuk
amonium, 6.5 % dalam bentuk nitrat. Dalam timbunan menjadi keras, harus di
haluskan sebelum di pakai. Higroskopis. Reaksi fisiologis lebih masam dari
urea, tetapi kurang jika di banding dengan Z.A. ekivalen kemasaman 93,
mengasamkan tanah. Mudah larut dalam air, bekerjanya cepat.
d)
Amonium
chlorida
Rumus kimia NH4 Cl. Berbentuk butir-butir putih seperti ZA. Kadar
N 25 %. Reaksi fisiologis masam dengan
ekivalen kemasaman 128 (lebih masam dari Z.A). Sangat mengasamkan tanah. Bekerjanya cepat.
2.
Pupuk
majemuk
a)
Pupuk
NP
i)
Ammo-Phos
Rumus kimia NH4 H2 PO4 (mono amonium fosfat) Kadar unsur hara : Amophos A 11 % N + 48 % P2
O5 (larut dalam air). Amophos B 16.5 % N + 20 % P2 O5 (larut dalam air). Warna abu-abu muda, biasanya dalam bentuk
butir (granula). Tidak higroskopis.
Ekivalen kemasaman Amophos A adalah 55, sedang Amophos B adalah 86.
ii)
Superstikfos (SS atau SSF)
Pupuk ini sama dengan amophos dengan
bahan terpenting yang dikandung mono amonium fosfat (NH4 H2 PO4) hanya
berlainan nama dagangnya. Kandungan
unsur hara sama dengan Amophos yaitu 16.5 % N + 20 % P2 O5, atau dapat juga di buat perbandingan lain.
b)
Pupuk
PK
Sifat-sifatnya berupa butiran-butiran
berwarna kekuning-kuningan bila kering dan kuning coklat nila basah, sangat
higroskopis, karena N dalam bentuk amonium dan nitrat dan tidak di lapis bahan
penolak air, harus disimpan ditempat
yang kering, bekerjanya sedang, dapat digunakan sebelum atau sesudah
tanam, reaksi fisiologi sedang sampai agak masam. Keuntungan dari pemakaian
pupuk majemuk adalah bahwa dengan satu kali pemberian telah mencakup beberapa
unsur, tidak ada persoalan pencampuran pupuk.
3.
Pupuk
unsur hara mikro
a)
Unsur
boron (B)
-
Borax
Mengandung
10,6 % B, berwarna putih, larut dalam air. Gelas Borosilikat karena sangat mudah larut dalam air maka B
mudah sekali tercuci, hilang dari
tanah. Untuk menghindari hal ini, garam-garam dari unsur mikro sering di
senyawakan (fused) dengan gelas yang kemudian disebut frits. Bila diberikan ke
tanah maka unsur-unsur mikro tersebut dilepaskan sedikit demi sedikit bersamaan
dengan melarutnya gelas tersebut. Kandungan B3 – 6%
-
Asam Borat
Cairan (H3 BO3) dengan B 17%. Solubor dapat dilarutkan
di air kemudian
disemprotkan melalui daun, kadar B 20 %.
b)
Unsur
tembaga
-
Terusi (CuSO4 5H2 O)
Dapat digunakan melalui daun atau tanah.
Mengandung 25,5 % Cu dan 12,8 %S. Mudah larut dalam air.
c)
Unsur
besi (Fe)
-
Ferosulfa (FeSO4 7H2 O)
Mengandung 19 % Fe. Sering digunakan untuk penyemprotan
daun-daun yang khlorosis (kurang hijau daun). Untuk penyemprotan tersebut
biasanya digunakan larutan yang mengandung 4 — 6 % ferosulfat.
-
Fe – Khelat (NaFe EDTA)
Mengandung 5 – 14 % Fe.
d)
Unsur
mangan (Mn)
-
Mangono sulfat (MnSO4 3H2O)
Mengandung
26 – 28 % Mn dan 15 % S Mn EDTA.
-
Mn-Khelat
Mengandung 12 % Mn
e)
Unsur
molibdenum (Mo)
-
Molibdat (NH4)
-
Molibdat (Na)
f)
Unsur
zink (Zn)
-
Zink sulfat (ZnSO4 H2 O)
Mengandung 36 % Zn, dapat digunakan melalui tanah atau
daun.
-
Zn-Khelat (Na2 Zn EDTA)
Mengandung
14 % Zn
4.
Pupuk
organik
Pemberian pupuk organik dapat
memperbaiki sifat-sifat fisika tanah seperti permiabilitas tanah, porositas
tanah, struktur tanah, daya menahan air dan kation-kation tanah
a)
Pupuk
kandang
Sifat-sifat pupuk kandang. Tiap-tiap
jenis hewan yang dipelihara menghasilkan pupuk kandang dengan sifat yang
berbeda-beda :
-
Kotoran ayam mengandung N tiga kali
lebih besar daripada pupuk kandang yang lain.
-
Kotoran kambing mengandung N dan K
masing-masing dua kali lebih besar daripada kotoran sapi.
-
Pupuk kandang dari kuda atau kambing
mengalami fermentasi dan menjadi panas lebih cepat daripada pupuk kandang sapi
dan babi.
-
Dalam semua pupuk kandang P selalu terdapat
dalam kotoran padat, sedang sebagian besar K dan N terdapat dalam kotoran cair.
-
Kandungan K dalam urine adalah lima kali
lebih banyak daripada alam kotoran padat, sedang kandungan N adalah dua sampai
tiga kali lebih banyak.
b)
Pupuk
hijau
Pupuk hijau umumnya berupa tanaman Leguminosajian sering ditanam sebagai
tanaman sela atau sebagai tanaman rotasi untuk memanfaatkan waktu sehingga
tanah tidak diberakan. Tanaman pupuk hijau harus memenuhi syarat-syarat
berikut:
-
cepat tumbuh dan banyak menghasilkan
bahan hijauan
-
sukulen, tidak banyak mengandung kayu
-
banyak mengandung N
-
tahan kekeringan
-
bila sebagai tanaman sela maka dipilih
jenis yang tidak merambat
c)
Kompos
Kompos adalah bahan organik yang
dibusukkan pada suatu tempat yang terlindung dari matahari dan hujan, diatur
kelembabannya dengan menyiram air bila terlalu kering.
5.
Cara
pemberian pupuk organik
Dalam musim hujan pupuk kandang dapat
diberikan di permukaan tanah, tetapi pada musim kemarau pupuk kandang harus
dibenamkan atau dicampur dengan tanah agar tidak menjadi kering.
a)
Keuntungan
pupuk organik.
-
Selain menanbah hara dapat pula memperbaiki
struktur tanah
-
meningkatkan kapasitas tukar kation
-
menambah kemampuan tanah menahan air
-
meningkatkan kegiatan biologi tanah
-
meningkatkan pH tanah (menetralkan Al dengan
membentuk kompleks Al organik)
-
meningkatkan ketersediaan unsur mikro misalnya
melalui khelat unsur mikro dengan bahan organik
-
tidak nenimbulkan polusi lingkungan.
b)
Kerugian
pupuk organik
-
Kurang ekonomis
-
Respon tanaman lebih lambat daripada
pupuk buatan
-
Mudah terurai habis di daerah tropika
-
Dapat menjadi inang bagi hama dan
penyakit akar tanaman
- Sifat-Sifat Pupuk
Nilai
suatu pupk di tentukan oleh sifat-sifatnya yang meliputi :
- Kadar unsur hara
Banyaknya unsur hara yang di kandung
oleh suatu pupuk merupakan faktor utama untuk menilai pupuk tersebut, karena
jumlah unsur hara menentukan kemampuannya untuk menaikan kadar unsur hara dalam
tanah. Pada dasarnya makin tinggi kadar unsur haranya maikin baik. Kadar unsur
hara pada pupuk N, P dan K dinyatakan dalam persen N1 P2 O5 dan K2 O.
- Higroskopisitas
Higroskopisitas adalah mudah tidaknya
pupuk menyerap uap air yang ada di udara. Pupuk yang higroskopisnya kurang baik
karena mudah menjadi basah atau mencair bila tidak tertutup sehingga perlu
penyimpanan yang baik. Bila kelembapan udara menurun, pupuk dapat menjadi
kering kembali tetapi terjadi bongkah-bongkah yang keras.
- Kelarutan
Kelarutan menunjukkan mudah tidaknya
pupuk larut dalam air. Hal ini berarti juga mudah tidaknya unsur yang di
kandung didalam pupuk diambil oleh tanaman. Pupuk N dan K umumnya mudah sekali
larut dalam air, sedang pupuk P dapat di bedakan menjadi
(1) mudah larut dalam air
(superfosfat,amophos),
(2) larut dalam asam sitrat atau ammonium
sitrat netral (FMP-Fused Magnesium Phosphate), dan
(3) larut dalam asam keras (fosfat
alam).
- Kemasaman
Pupuk yang bersifat masam dapat
menurunkan pH tanah berarti menyebabkan tanah menjadi lebih masam, sedang pupuk
yang bersifat alkalis dapat menaikkan pH tanah. Sifat kemasaman pupuk
dinyatakan dengan nilai ekivalen kemasaman. Yang dimaksud dengan ekivalen
kemasaman adalah jumlah CaCO3 (kg) yang diperlukan untuk menjadikan kemasaman
yang di sebabkan oleh pengguna 100 kg suatu jenis pupuk. Pupuk yang mempunyai
reaksi fisiologis alkalis mempunyai kemampuan untuk mengurangi kemasan tanah.
Kemampuan mengurangi kemasaman tanah suatu pupuk dinyatakan dengan nilai
ekivalen kebebasan yang menunjukkan banyaknya CaCO3 (kg) yang dapat menyamai
kemampuan 100 kg suatu jenis pupuk dalam mengurangi kemasaman tanah.
- Bekerjanya
Yang dimaksud dengan bekerjanya pupuk
adalah waktu yang diperlukan hingga pupuk tersebut dapat di serap oleh tanaman
dan memperlihatkan pengaruhnya. Bekerjanya pupuk ini sangat mempengaruhi waktu
dan cara penggunaan pupuk.
- Salt index (index garam)
Pemumupukan meningkatkan konsentrasi
garam dalam larutan tanah.
- Dasar-Dasar
Pemupukan
1.
Tanaman
yang akan dipupuk
Sifat-sifat
tanaman yang perlu di pehatikan dalam pemupukan meliputi :
a)
Penggunaan unsur hara oleh tanaman
Unsur hara yang di serap tanaman digunakan
antara lain untuk menyusun bagian-bagian tubuh tanaman. Jumlah unsur hara yang
diperlukan untuk menyusun bagian-bagian tubuh tanaman tersebut berbeda untuk
setiap jenis tanaman yang sama tetapi dengan tingkat produksi yang berbeda
b)
Sifat-sifat
akar
Akar
tanaman dapat merupakan akar tunggang atau akar serabut dengan penyebaran yang
berbeda-beda. Sifat-sifat akar akan menentukan cara penempatan pupuk maupun
jumlah pupuk yang diberikan. Bila dari biji akan tumbuh akar tunggang lebih
dulu maka pupuk sebaiknya ditempatkan dibawah biji, tetapi bila akar lateral
yang tumbuh lebih awal maka pupuk dapat di letakkan disekitar biji yang
ditanam.
2.
Tanah
yang dipupuk
Kandungan tanah akan unsur hara
berbeda-beda sehingga kebutuhan pupuk setiap jenis tanah juga berbeda. Kemasaman tanah juga mempengaruhi jenis pupuk
yang akan diberikan. Dalam hal ini Reaksi fisiologis dari pupuk perlu
diperhatikan, agar tidak mengubah tanah menjadi lebih masam (jangan memberi
pupuk masam pada tanah-tanah masam). Tanah-tanah yang dapat memfiksasi
unsur-unsur yang ditambahkan, menyebabkan penambahan unsur-unsur tersebut tidak
efisien apabila daya fiksasinya tidak dihilangkan. Misalnya pengapuran tanah
masam mengurangi daya fiksasi Al terhadap P,sehingga pemberian pupuk P menjadi
lebih efisien.
3.
Jenis
pupuk yang digunakan
Tiap-tiap jenis pupuk mempunyai jumlah
kandungan unsur hara, reaksi fisiologis, kelarutan, kecepatan bekerja yang
berbeda-beda, sehingga jumlah dan jenis pupuk yang diberikan serta cara dan
waktu pemberiannya berbeda-beda untuk setiap jenis tanaman atau jenis tanah.
4.
Jumlah
pupuk yang diberikan
Jumlah pupuk yang diberikan berhubungan
dengan kebutuhan tanaman akan unsur hara, kandungan unsur hara yang ada dalam
tanah, serta kadar unsur hara yang terdapat pada pupuk.
5.
Waktu
pemupukan
Pupuk yang bekerjanya cepat. Diberikan
setelah tanam dan sebaiknya diberikan sedikit demi sedikit dalam 2 atau 3 kali
pemupukan, karena pupuk ini mudah tercuci, Contoh : ZA, Urea, ASN, NH4 Cl. Pupuk
yang bekerjanya lambat. Diberikan sebelum tanam, dan sekaligus. Untuk tanaman
tahunan yang telah lama tumbuh, diberikan setiap akan mulai kegiatan maksimum
pertumbuhan. Pupuk yang cara bekerjanya sedang. Dapat diberikan sebelum atau
sesudah tanam asal jangan terlalu jauh dengan saat mulainya aktifitas tanaman.
6.
Cara
penempatan pupuk
a)
Broadcast
(disebar)
Pupuk disebar merata dipermukaan tanah
sebelum tanam, dan bisa dilakukan pembajakan setelah pupuk disebar.
b)
Sideband
(disamping tanaman)
Pupuk diletakkan disalah satu sisi atau
kedua sisi tanaman dalam alur.
c)
In
the row (dalam larikan)
Pupuk diberikan dalam larikan tanaman.
d)
Top
dressed
Disebar pada tanaman setelah tumbuh.
e) Side dressed
Disebar
di samping larikan tanaman setelah tumbuh.
f)
Pop
up
Pupuk dimasukkan bersamaan dengan biji
yang ditanam.
g) Pemupukan lewat daun
Pupuk dilarutkan dalam air kemudian
disemprotkan pada daun.
h)
Pemupukan lewat air irigasi
Terutama untuk pemupukan N atau pupuk
lain yang mudah larut. Cocok untuk pertanian dengan irigasi sistem sprinkler,
dan untuk tanaman yang sedang tumbuh kuat kuat pada tanah berpasir.
BAB III
PENUTUP
A.
Simpulan
Berdasarkan penjelasan di atas dapat
disimpulkan bahwa pupuk adalah suatu bahan yang digunakan untuk memperbaiki
kesuburan tanah, sedang pemumupukan adalah penambahan bahan tersebut ke tanah agar tanah menjadi lebih
subur. Pupuk mempunyai dua jenis yaitu pupuk alam dan pupuk buatan. Pupuk juga
mempunyai sifat-sifat seperti kadar unsur hara, higroskopisitas, kelarutan,
kemasaman, dan salt index (index garam). Dan yang terakhir adanya dasar-dasar
pemupukan seperti tanaman yang akan dipupuk, tanah yang dipupuk, jenis pupuk
yang digunakan, jumlah pupuk yang diberikan, waktu pemupukan, dan cara
penempatan pupuk.
B.
Saran
Dalam budidaya pertanian, keberadaan
pupuk merupakan faktor yang sangat penting untuk menunjang optimalisasi
produksi yang telah ditetapkan. Namun, upaya memupuk yang dilakukan secara
sembarangan dan tidak terukur justru dapat merugikan tanaman itu sendiri,
bahkan tidak sedikit tanaman yang mengalami kematian akibat cara memupuk yang
kurang tepat. Oleh karena itu, untuk mencapai keberhasilan usaha budidaya
pertanian secara intensif, diperlukan pemahaman yang benar mengenai pupuk dan
cara memupuk. Sehingga budidaya tanaman yang dilakukan tidak sia-sia dilakukan
karena kurangnya pengetahuan tentang tata cara budidaya salah satunya adalah
pupuk dan cara pemupukan.
REFERENSI
1. https://ikhlasia.wordpress.com/science/pupuk-dan-pemupukan/
(dikutip pada tanggal 02 Oktober 2016, pukul 14.09 WIB)
2. http://www.tanijogonegoro.com/2012/12/pemupukan.html
(dikutip pada tanggal 02 Oktober 2016, pukul 14.09 WIB)
3. http://www.budidayapetani.com/2015/06/makalah-pemupukan.html
(dikutip pada tanggal 02 Oktober 2016, pukul 14.09 WIB)